Senin, 02 Juli 2007

TENTANG BERIKTIAR

dua hari kemarin saya menghadiri pengajian di Bandung tempat nenek saya, ada hal yang menarik yang saya ambil dengan diskusi saya dengan ustad yang memberikan ceramah diskusi yang saya jalankan cukup panjang sampai jam 1 malam.

Pertama masalah takdir ternyata banyak kesalahan persepsi orang megenai takdir banyak orang menganggap bahwa takdir umur, rejeki, jodoh dituliskan tuhan sebelum kita lahir itu adalah pengertian yang keliru, yang benar adalah takdir kapan, dimana kita dilahirkan dan kematian sudah ditentukan tetapi masalah jodoh dan rejeki tuhan belum menentukan.Yang bisa merubah takdir jodoh dan rejeki ada faktor lain yaitu iktiar atau usaha, mungkin pernyataan yang diatas lebih tepat jika di ganti menjadi, takdir ditentukan dari apa yang anda lakukan pada hari ini. Jadi walaupun anda sekarang anak orang miskin bukan selamanya anda jadi orang miskin. dan ingat alaupun anda anak orang kaya tidak selamanya anda menjadi orang kaya.

Dan mengenai iktiar beliau menerangkan bahwa tuhan menginginkan kita beriktiar seperti Siti Hajar ibunda dari nabi ismail.Dalam Qur'an tertulis mengenai asal mula sumur Zamzam dan kota Arab.

ceritanya dimulai ketika nabi Ibrahim/Abraham diminta untuk membuang Siti Hajar dan anaknya Ismail di padang tandus atas perintah Tuhan.Dalam pembuangannya Siti Hajar kehabisan perbekalan makanan dan minuman, karena kekurangan makan dan minum beliau jadi tidak dapat lagi mengeluarkan ASI untuk anaknya Ismail, sehingga Ismail kecil kelaparan dan haus dalam keadaan lapar dan haus Ismail kecil menagis membut Siti Hajar bingung . Karena sayangnya beliau terhadap anaknya beliau berlari2 untuk mencari2 apa saja yang bisa mengganjal perut anaknya.

Karena keberadaan Siti Hajar berada di padang tandus maka usahanya jadi sia-sia, tetapi beliau tidak menyerah begitu saja dia tetap berusaha mencari makanan di padang tandus .

Siti Hajar terus mencari walaupun usahanya hampir tidak mungkin tetapi beliau dengan keras hati terus mencari walaupun terus menerus gagal. Ditengah usahanya yang keras beliau berdoa kepada Tuhan untuk di berikan jalan. Ditengah keputus asaannya ketika Ismail akan meninggal, tiba2 mukzizat Tuhan datang dari hentakan kaki Ismail kecil keluar mata air dengan derasnya di tengah padang tandus sehingga selamatlah mereka berdua. karena ada sumber mata air yang berlimpah lama2 daerah tandus tersebut jadi subur dan ramai di kunjungi orang untuk istirahat.Karena ramai dikunjungi oleh pedagang maka padang tandus tersebut berubah fungsi menjadi kota Arab Saudi.

Yang menarik dari cerita di atas adalah makna dibalik cerita tersebut dimana dalam menjalankan iktiar ada 3 hal penting

Pertama semua pekerjaan harus di mulai dengan niat yang bersih dalam hati yang bersih seperti niat Siti Hajar ingin menyelamatkan anaknya dari kematian sehingga dia di bantu oleh tangan tuhan. Begitu pula jika niat dan hati kita bersih maka kita akan di bantu dengan tangan Tuhan yang menyebabkan hal tidak mungkin menjadi mungkin. Dalam Buku OMM (One Minute Milionaire) ini disebut pengungkit yang tak terhingga

Kedua jangan pernah menyerah sampai tujuan kita berhasil dan terus kembangkan apa yang telah kita peroleh, seperti usaha Siti Hajar mencari makanan di padang tandus walaupun jika di pikir dengan akal sehat tidak mungkin tetapi dia terus berusaha dan ketika berhasil mendapatkan air beliau merubah padang tandus menjadi kota.

Ketiga dalam berusaha harus diikuti oleh doa, jika kita berdoa sambil berusaha dan hasilnya terus gagal jangan menyerah tuhan akan menunjukkan jalan dari hal yang tidak kita duga. Seperti kisah Siti Hajar dia mendapat air dari anaknya yang ingin dia selamatkan.

Kesimpulan dari semua dl diatas kita jangan menyerahkan diri pada nasib, nasib anda ditentukan oleh anda sendiri tinggal bagaimana kekerasan hati kita untuk merubah nasib.

Tidak ada komentar: