Jumat tanggal 9 mei 2008 saya di undang di kos2anya pak Agung salah satu peserta JPI 2 untuk melihat lihat kerajaan duitnya (maksudnya property pertamanya yang di beli dengan tanpa uang)
Ketika sampai bukannya sambutan meriah dari anak-anak kos yang menyambut kedatangan saya malah bau menyengat yang menyambut saya, wah ada apa ini dalam hati kecil saya.
Ternyata kos2an pak agung bermasalah dengan sistem pembuangan yang mampet, ternyata bukan hanya itu saja masalahnya malah merembet ke penyewanya menurun drastis dari tingkat hunian 90% sekarang hanya tinggal 30% (wah sudah jatuh tertimpa tangga)
Dengan tenang saya berikan solusi solusi konkrit karena jujur saya juga pernah mengalami peristiwa seperti ini tapi ketika kejadian yang menimpa saya lebih parah dari tingkat hunian 100% menjadi tinggal 10%.
Pertama saya menenangkan hati pemilik properti karena dengan tenang kita bisa berpikir jernih dalam menyelesaikan masalah
Kedua saya berikan masukan-masukan untuk memberikan nilai tambah yang angka2nya membuat dr agung tercengang2.
Setelah sesi konsultasi saya mengobrol2 ringan di teras kos2annya sambil beliau mengenang saat pertama ketemu saya, beliau mengatakan pernah satu waktu berpikiran bahwa teori saya tidak mungkin di jalankan di Indonesia dan berniat untuk berhenti.
Bagaimana tidak beliau sudah memiliki list properti lebih dari 300 (wah teori saya 100-10-3-1 udah khatam sampe 3X) dan memasukkan properti ke bank lebih dari 4 property tetapi masih belum berhasil juga.
Tetapi beliau tidak menyerah karena beliau berpedoman "saya gagal ketika saya menyerah" wah hebat juga pedomannya, beliau juga mengatakan bahwa "ketika perasaan tidak percaya itu timbul yakinlah pasti keberhasilan sudah tinggal di depan mata" beliau mengatakan demikian karena hal itu terjadi pada dirinya dimana ketika keyakinan itu hilang sebenarnya kenberhasilan sudah dekat di depan mata.
Mendengar hal itu saya jadi teringat ketika perjuangan saya selama 6 bulan untuk mendapatkan property pertama saya, pengalaman saya di tolak lebih dari 10 bank seperti kembali di putar dalam ingatan saya, dimana saya harus berpikir keras selama 6 bulan sampai tidur hanya 2 jam perhari hanya untuk memikirkan bagaimana supaya saya bisa mendapatkan kredit.
Dalam hatikecil saya berkata ya memang coba saya menyerah ketika mengajukan kredit yang ke 10 pasti saya tidak akan seperti sekarang...
Saya bersyukur dan saya berdoa semoga semua peserta JPI saya memiliki semangat pantang menyerah seperti ini karena saya akui, berdasarkan teori ilmu saya mudah sekali tetapi penerapan di lapangan halangannya ada 1001 halangan merintang. Tetapi ketika berhasil yakinlah anda akan ketagihan karena anda sudah masuk di sistem.
terimakasih Dr Agung saya salut dengan semangat anda semoga semangat anda juga di miliki oleh peserta lainnya...
Selasa, 13 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar